Penyuntingan diksi adalah kegiatan menyunting diksi/pilihan kata yang digunakan. Penyuntingan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kata yang dipilih sesuai dengan pengetahuan pembaca dan agar tulisan yang dibuat efektif tanpa mengurangi estetika kata itu sendiri.
Petunjuk dan Penyuntingan
Jumat, 28 Februari 2014
Penyuntingan Tanda Baca
Penyuntingan tanda baca adalah kegiatan menyunting tanda baca yang digunakan. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa tanda baca yang digunakan sesuai dan mempermudah memahami jalan pikiran yang terdapat pada naskah/tulisan.
Ada empat belas tanda baca yang perlu diperhatikan, yaitu:
1) tanda baca titik,
2) tanda baca koma,
3) tanda titik dua,
4) tanda titik koma,
5) tanda hubung,
6) tanda pisah,
7) tanda ellipsis,
8) tanda tanya,
9) tanda seru,
10) tanda kurung, kurung siku,
11) tanda petik,
12) tanda petik tunggal,
13) tanda garis miring,
14) tanda penyingkat.
Penyuntingan Ejaan
Penyuntingan ejaan adalah kegiatan menyunting apakah ejaan yang digunakan telah tepat dan sesuai aturan EYD. Penyuntingan ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahpahaman kata dan melatih penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berikut ini adalah contoh paragraf yang belum disunting :
Penyuntingan :
Hasil Penyuntingan :
Pengertian dan Tujuan Penyuntingan
Pengertian Penyuntingan
Penyuntingan berasal dari kata sunting. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyuntingan adalah proses, cara, perbuatan menyunting atau sunting menyunting. Sementara itu, menyunting adalah menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat)
Tujuan Penyuntingan
Berikut ini adalah beberapa tujuan dilakukannya penyuntingan :
· Menjadikan tanskrip sebagai karya yang sempurna yang dapat dibaca dan dihayati dengan mudah oleh pembaca
· Memastikan penyebaran ide kepada pembaca dapat disampaikan dalam bahasa yang gramatis, jelas, indah dan menarik.
· Menggambarkan nilai dan identitas karya itu sendiri sehingga dapat menarik. minat pembaca.
· Memastikan pengaliran dan fakta disampaikan dengan jelas, tepat, dan tidak menyalahi agama, undang-undang, dan norma masyarakat.
Tipe Penyuntingan
Terdapat dua tipe penyuntingan, yaitu :
A. Penyuntingan Substantif
Penyuntingan Substantif bertujuan untuk memastikan hasrat atau idea penulis dapat disampaikan setepat, sepadat, dan sejelas yang mungkin. Editor akan membaca tanskrip dengan memberikan pendekatan secara menyeluruh apakah bahasa, susunan atau konsep tanskrip sesuai. Kemudian, editor akan membuat teguran dan cadangan kepada penulis untuk melengkapkan tanskrip, menggugurkan atau memotong bagian teks atau ilustrasi yang tidak perlu, dan membuat tambahan.
Berikut ini, hal-hal yang perlu diteliti selama penyuntingan substantif :
a) Tajuk tepat dan jelas
b) Pembahagian bab dan tajuk kecil jelas
c) Adanya kesinambungan antara bahagian, bab dan paragraf.
d) Keseimbangan antara setiap bab dan paragraf.
e) Tanskrip tidak bertentangan dengan undang-undang, moral dan agama.
f) Penguasaan bahasa, keselarasan istilah dan ejaan.
g) Bahan awalan, teks dan akhir hendaklah lengkap mengikut halaman kandungan.
h) Petikan bahan daripada karya lain telah mendapat keizinan.
B. Penyuntingan Kopi
Penyuntingan Kopi bertujuan untuk menghapus semua halangan antara pembaca dengan apa yang hendak disampaikan oleh penulis. Penyuntingan kopi memerlukan perhatian yang teliti terhadap setiap butiran di dalam tanskrip. Editor perlu berpengetahuan tentang apa yang patut disunting dan gaya yang patut diikuti serta kemampuan untuk membuat keputusan dengan cepat dan tepat
Berikut ini adalah tahapan dalam penyuntingan kopi:
a) Membuat penyuntingan baris demi baris.
b) Memberi tumpuan khusus kepada fakta dan bahasa.
c) Memastikan keselarasan ejaan, istilah dan gaya bahasa.
d) Memastikan ketepatan dan keselarasan ilustrasi dan bahan lain dalam teks tersebut.
Hal-hal yang perlu diteliti semasa penyuntingan kopi:
a) Fakta.
Pastikan semua butiran dalam teks benar, sehingga editor perlu membaca dengan teliti untuk memastikan ketepatan.
b) Bahasa,
Bahasa yang dimaksud meliputi diksi atau pemilihan kata. Dalam hal ini editor kopi perlu memastikan bahwa kata-kata yang dipilih berkesan dari segi maksud dan sesuai dengan bahasa yang digunakan.
Syarat Petunjuk
Sebuah petunjuk dapat dikatakan baik dan ideal apabila mengandung unsur-unsur :
a. Jelas, yang berarti kalimat atau kata-kata di dalam petunjuk tidak membingungkan dan tidak ambigu.
b. Logis, yang berarti petunjuk yang dibuat masuk akal dan tidak tumpang tindih.
c. Singkat, sehingga petunjuk lebih mudah dibaca dan dipahami. Petunjuk yang baik adalah petunjuk yang menggunakan kata-kata se-efektif dan se-efisien mungkin. Sehingga tidak ada kata yang berulang dan tidak penting.
a. Jelas, yang berarti kalimat atau kata-kata di dalam petunjuk tidak membingungkan dan tidak ambigu.
b. Logis, yang berarti petunjuk yang dibuat masuk akal dan tidak tumpang tindih.
c. Singkat, sehingga petunjuk lebih mudah dibaca dan dipahami. Petunjuk yang baik adalah petunjuk yang menggunakan kata-kata se-efektif dan se-efisien mungkin. Sehingga tidak ada kata yang berulang dan tidak penting.
Hal-hal Yang Diperhatikan Dalam Membuat Petunjuk
1. Urutan petunjuk yang dilakukan harus sesuai,
jika perlu petunjuk dilakukan dengan penomoran
2. Petunjuk yang baik harus rinci dan detail
agar pembaca dapat menjalankan hal yang hendak disamapaikan oleh petunjuk
dengan baik
3. Keterangan petunjuk yang berkaitan harus
lengkap dan jelas
4. Dalam membuat petunjuk hindari hal-hal yang
dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya dalam pembuatan barang yang
menggunakan zat kimia dan sebagainya.
5. Bahasa yang singkat, jelas dan komunikatif
6. Sertakan ilustrasi pendukung seperti gambar
dan sebagainya
Langganan:
Postingan (Atom)